Selasa, 18 Agustus 2015

Ibu, lihatlah aku

Ibu, aku harap kau masih dapat melihatku. Ini anakmu yang dulu suka merengek karena kelaparan dan tidak mampu makan sendiri. Yang dini hari suka sekali membangunkanmu dengan tangisanku yang keras, padahal tubuhku begitu kecil. Aku anak yang dulu tidak tahu malu ketika membasahi baju-bajumu dengan air seniku. Apakah kau ingat itu?


Aku tidak tahu seberapa besar rasa sayangmu padaku, mungkin tidak akan pernah tahu. Yang ku tahu pasti sangatlah besar. Ingatkah ketika kau malah tersenyum bahagia dan tidak memarahiku sedikitpun di hari pertama aku membuatmu menangis? Aku dengar orang-orang bilang arti cinta sesungguhnya adalah untuk membebaskan. Aku lihat itu  di hatimu, Bu. Kau tidak pernah menahanku, melainkan mengajari aku merangkak, berjalan dan berlari untuk menjelajahi waktu yang nyatanya diam.


Ibu, terimakasih kini aku sudah mulai mengenal waktu. Aku senang menjelajahi dunia. Anak laki-lakimu ini sudah mulai mengenal perempuan juga. Aku selalu ingin menceritakannya padamu, dengan nada malu, lalu kau hanya tersenyum dan tertawa kecil. Aku ingin mendengar ceritamu sebagai perempuan pada saat seperti ini, atau cerita tentang dirimu dan Bapak.


Aku juga sudah mengenal banyak rasa sakit.
Tapi itulah yang dibutuhkan untuk menjadi dewasa, bukan?
Untuk menjadi bijak seperti Bapak.


Ibu, aku tahu menjadi dewasa itu penuh tanggung jawab dan berat. Terkadang anak kecilmu merasa congkak dan sudah cukup tahu untuk menjalaninya sendiri. Tidak jarang aku malah mengeluh; marah; menyesal; dan merasa dikhianati, tapi bodohnya aku juga belajar untuk keras kepala dengan segala nasehatmu. Aku tahu kau akan bersabar, karena belajar dan mengeja menjadi sendiri harus kulakukan.


Sebentar lagi aku akan meninggalkan rumah. Memilih jalan sendiri. Kau tahu hari itu akan datang. Kau hanya akan menetap disana dan memandangiku yang perlahan-lahan menghilang diujung cakrawala. Tidak berusaha mengejar, lalu berpura-pura kuat dengan bersembunyi dibalik senyum itu. Bu, tapi aku tahu, tidak ada yang lebih mengharukan bagi seorang ibu dari melihat anak yang pergi dewasa.


Tidak tahu seberapa besar aku akan merindukan perhatianmu dulu ketika aku terjatuh dari sepeda. Aku juga pasti merindukan cubitan kecilmu ketika aku melakukan kesalahan. Mungkin nanti aku akan terlihat tinggi dan kuat, tapi sesungguhnya aku takut tersesat, dan kedewasaan telah membuatku malu untuk mengatakannya. Aku malu mengatakan kalau aku sedang membutuhkan pelukanmu dimasa-masa sulit, aku malu menangis di hadapanmu.
Bu, ketika aku di luar nanti jangan pernah biarkan aku merasa bisa sendiri. Jangan pernah biarkan aku menolak kesederhanaan.


Aku mencintaimu, aku harap Ibu bisa mendengar itu.

Sabtu, 06 Juni 2015

Klise

Memburu,
mencari ruang,
waktu,
rasa,
yang dimuat dalam klise-klise.
Mencucinya pada masa gelap,
memandang seksama yang baru saja diambil.
Sekarang bisa dilihat.

Kupanggil kamu dari depan pintu,
dengan suara yang menggoyahkan lari kecilmu.
Mau kutunjukkan padamu,
agar bertanya apakah bunga di dalamnya sudah mati,
apakah rumput itu berbau sama.
Bisakah kamu lihat?
Atau aku harus mencetaknya agar jelas?

Sesudahnya kita terdiam,
memangku sepi,
hanya saling membayangkan.
Bersama hingga senja.
Tak satu kata berjabat tangan.
Maka aku mau tersenyum,
masuk ke dalam dan mencetaknya.
Mungkin kamu hanya tidak tertarik dengan suatu klise.

- Verrel Argo Baldi, 6 Juni 2015

Minggu, 24 Mei 2015

Surat waktu

Tentang penghabisan itu,
karangan bunga aster,
tentang surat-surat yang kamu terima.
Di teras rumah,
termangu.
Matamu sembab,
airmata menderai sampai jauh.
Melihat pecahnya logika dan intuisi,
mencoba bersolek dalam kaca-kaca.

Aku memang tidak disitu.
Saat kamu berlari riang di musim panas,
di tengah daun-daunmu yang meranggas,
dekat tubuh dan nafasmu yang beku di musim dingin,
menyaksikan matahari terbit bersamamu.

Sepi memang buatmu saat ini.
Rubuh,
remuk,
patah,
kabur.
Lilin di hatimu yang mulai padam,
menyiluetkan keputusasaan.
Maafkan aku.
Tapi ketahuilah,
aku tidak pernah meninggalkanmu.
Tidak untuk sekedipan mata.
Aku sudah pernah disitu.

Aku hanya sudah mengembara jauh,
ke negeri asing.
Bertahun-tahun di masa depan.
suatu saat kamu jalani dan singgahi.
Nikmatilah,
pahamilah hakmu.

Oh betapa aku ingin memelukmu saat ini.
Aku tahu keadaanmu.
Aku menunggumu.
Bersatulah denganku ketika bertemu.
Diriku,
di masa kini.

- Verrel Argo Baldi, 24 Mei 2015

Sabtu, 28 Maret 2015

Royale with cheese

Royale with cheese!
Bagi penggemar film Pulp Fiction pasti tidak asing lagi dengan 'Royale with Cheese'.
Ya, John Travolta yang berperan sebagai Vincent Vega dalam film itu mengucapkan line 'Royale wih Cheese' saat dia menceritakan kunjungannya ke McDonald's di Perancis.

Berikut adalah line dimana 'Royale with Cheese' diucapkan oleh John Travolta a.k.a Vincent Vega.

Vincent: And you know what they call a... a... a Quarter Pounder with Cheese in Paris?
Jules: They don't call it a Quarter Pounder with cheese?
Vincent: No man, they got the metric system. They wouldn't know what the fuck a Quarter Pounder is.
Jules: Then what do they call it?
Vincent: They call it a Royale with cheese.

Lalu, apa sebenarnya 'Royale with Cheese' yang disebut-sebut dalam film yang sangat terkenal pada tahun 90an tersebut?

Pada scene tersebut, John Travolta yang berperan sebagai Vincent Vega sedang bercakap-cakap mengenai makanan bersama dengan Samuel L. Jackson yang berperan sebagai Jules Winnfield. 
'Royale with Cheese' sebenarnya adalah sebuah Hamburger yang dijual oleh franchise fast-food, McDonald's. Nama asli dari Hamburger ini di Amerika adalah Quarter Pounder with cheese. Disebut Quarter Pounder with cheese karena makanan ini berisi sepotong daging atau yang lebih familiar disebut dengan patty yang ketika belum dimasak seberat 1/4 pound atau 113,4 gram, disajikan dengan acar ketimun, bawang, lada hitam, dan pastinya 2 potong keju. 


Quarter Pounder with cheese a.k.a Royale with Cheese.

Makanan ini pertama kali diperkenalkan di Fremont, California sekitar tahun 1971-1972 oleh Al Bernardin, pemilik dan mantan wakil presiden dari McDonald's. Quarter Pounder pernah menjadi bagian dari menu nasional Amerika Serikat sekitar tahun 1973. Hamburger Quarter Pounder ini dijual dengan atau tanpa 2 potong keju. Tetapi Quarter Pounder dengan keju jauh lebih populer daripada yang tanpa keju.

Pada pasar atau negara yang asing dengan pengukuran yang digunakan oleh Amerika, Quarter Pounder dikenal sebagai Hamburger Royal, McRoyal, atau varian lainnya. Di Perancis, Belgia dan Portugal misalnya, Quarter Pounder dengan keju disebut Royale Cheese. 
Sayangnya, hamburger yang menjadi salah satu trademark dari McDonald's ini sendiri tidak disajikan di pasar Indonesia. Sehingga Indonesia tidak memiliki nama khusus untuk Quarter Pounder.

Berikut adalah informasi nutrisi dari Royale with Cheese.


Amount Per 100 grams

Calories 244
                                                                             (%) Daily Value*
Total Fat 12 g  18%
Saturated fat 4 g  20%

Polyunsaturated fat 0.3 g
Monounsaturated fat 4.2 g
Trans fat 0.7 g
Cholesterol 39 mg  13%
Sodium 427 mg  17%
Potassium 227 mg  6%
Total Carbohydrate 22 g  7%
Dietary fiber 1.6 g  6%
Sugar 5 g
Protein 14 g  28%
Vitamin A  1%
Vitamin C  1%
Calcium  8%
Iron  13%
Vitamin B-12  21%
Magnesium  5%

Senin, 29 Desember 2014

Menulis namamu

Kuambil lembaran kertas dari bukukuyang sengaja kukosongkan untuk menuliskan namamu.
Menyusunnya bersama riuh daun yang
meranggas di musim kemarau,
meringkasnya dengan mimpi murni yang
terperangkap rinai-rinai hujan.
Meski rapuh dan kuyup,
kekasih,
sungguh tak akan berhenti kukais dan kueja
dengan tabah abjad demi abjadmu.
Barangkali akan hadir makna yang lebih indah
dari udara yang kita hela bersama di teras itu.

- Verrel Argo Baldi, 30 Desember 2014

Sabtu, 27 Desember 2014

L.A Noire: Grand theft auto, serial killer, drugs, arsonist, and many more!


So, what now?
Its time for game review!

Seperti apa yang kalian lihat di Title dan gambar diatas, kali ini game yang akan direview adalah L.A. Noire.

Rockstar Games
Setelah sebelumnya telah menghasilkan beberapa masterpiece seperti Grand Theft Auto, Max Payne, Manhunt, Red Dead Redemption yang terbilang sangat sukses, Rockstar Games, perusahaan multinasional yang bergerak dibidang developer dan publisher game ini kembali hadir dengan sebuah masterpiece. Masterpiece kali ini memang tidak jauh berbeda dengan game - game besutan Rockstar lainnya yang sebagian besar berfokus pada game open-world third person shooting (Grand Theft Auto, Red Dead Redemption, Bully, dsb.). Namun, jika biasanya Rockstar Games menyuguhkan game - game yang berfokus pada fitur punching, shooting, driving, dalam masterpiece kali ini menyuguhkan fitur baru yang unorthodox.

L.A. Noire
L.A. Noire merupakan game yang berkiblat dan terinspirasi oleh neo-noir (merupakan style yang biasa kita temui pada motion pictures atau  bentuk pengaplikasian yang lainnya, yang membawakan elemen-elemen film noir - yang merupakan sebuah istilah sinematis yang biasa digunakan pada film drama kriminal Hollywood - dengan tema, gaya, konten, elemen visual yang berlatar pada tahun 1940an sampai 1950an atau pasca perang dunia 2) memang menyajikan fitur punching, shooting, driving seperti yang kita temui pada game Grand Theft Auto besutan Rockstar. Lalu, fitur baru apa yang disajikan kepada pemain dalam L.A. Noire ini? berbeda dengan Grand Theft Auto yang berlatar belakang gangster dan memang menonjolkan punching, shooting, driving, L.A. Noire berfokus pada genre Crime Investigation dengan balutan open-world third person perspective.
Elemen - elemen Film Noir dalam Motion Pictures

Pengaplikasian elemen Film Noir dalam L.A. Noire. L.A. Noire menggunakan palet warna yang khas , tapi karena mengangkat gaya film noir,  L.A. Noire memberikan pilihan untuk memainkan permainan dalam warna hitam dan putih .

Hal ini merupakan gebrakan yang sangat luar biasa yang diberikan oleh Rockstar Games mengingat sedikitnya game dengan genre Crime Investigation dengan balutan open-world third person perspective ini. Terlebih teknologi baru MotionScan yang digunakan dalam pengembangannya membuat L.A. Noire terkenal, dimana para aktor yang menggambarkan karakter dalam permainan direkam dengan 32 kamre disekitarnya untuk menangkap ekspresi wajah dari setiap sudut . Teknologi ini sangatlah penting untuk mekanisme interogasi yang disajikan, dimana pemain menggunakan reaksi orang yang diinterogasi untuk  menilai apakah mereka berbohong atau tidak. Teknologi ini dipadukan dengan voice acting yang diperankan dengan sangat baik menjadikan L.A. Noire sebagai game yang membawakan standar baru pada game yang akan lahir berikutnya secara grafis maupun gameplay, khususnya game dengan genre yang sama.



Diatas adalah pengaplikasian teknologi MotionScan pada L.A. Noire.


Plot
L.A Noire berlatar belakang di Los Angeles pada tahun 1940an, dan pemain akan memainkan seorang karakter yang bekerja di LAPD (Los Angeles Police Departement) untuk menyelesaikan beberapa kasus di lima departemen kepolisian yang berbeda - beda (Patrol Officer, Traffic Detective, Homicide Detective, Vice Detective, Arson Detective). Karakter yang kita mainkan dalam L.A. Noire adalag Cole Phelps. 

Cole Phelps adalah protagonis yang kita kontrol sepanjang permainan, dia adalah seorang veteran perang dunia II. Ia berusaha membangun kehidupannya kembali yang sebelumnya pahit ketika harus berhadapan dengan Jepang dan Jerman di perang saat itu. Ekonomi yang terus meningkat di Los Angeles merupakan hal yang sangat menarik untuk semua orang saat itu. Sayang, meningkatnya ekonomi dibarengi dengan maraknya kegiatan kriminal. Maka dari itu Cole mendaftarkan dirinya untuk bekerja di LAPD untuk mengabdikan dirinya kepada rakyat sipil. Permainan ini pada intinya menceritakan bagaimana proses dan perjalanan karir Cole Phelps sebagai detektif.

Seiring berjalannya permainan kita akan mengenal lebih jauh mengenai kepribadian Cole Phelps - Poin plus untuk Flashback Cutscenes saat perang dunia II menggambarkan kehidupan Cole Phelps yang complicated saat itu, yang akan muncul setiap kita menyelesaikan sebuah kasus - yang haus akan prestasi dan sangat berambisi. Selain itu, di setiap departemen Cole akan ditemani oleh partner yang berbeda - beda dan mempunyai kepribadian yang berbeda - beda pula, yang akan membantu kita menyelesaikan suatu kasus seperti memberikan petunjuk, memberikan komentar, menjadi gang member (sarkasme untuk GTA : San Andreas) yang berguna saat baku tembak, atau bahkan membantu kita untuk Fast-travel ke tujuan kita - dengan membuatnya menyetir kendaraan. 


Detective badge and his Cole Phelps, Ladies and Gentlemen.

Hands up where i can see it !

o yeaaaah, that feels right bruh.....

Do i look cute?

OOOOOO MAAAAAA GOOOODDD..... I FEEL SO SLEEPY. (Slo-mo voices)

Best candy ever !


Please, stahp ! or i'll cuff you.

Gameplay
Walaupun kita akan memainkan Cole Phelps melalui lima departemen yang berbeda - beda, pada intinya L.A. Noire menggunakan enam elemen inti dalam permainan ini, yaitu : investigation, interrogation, chasing (running or driving), fighting, shooting.

Investigation
Investigasi adalah proses pertama yang dilakukan ketika kita menjalani dan berusaha memecahkan suatu kasus. Proses ini sangat berhubungan erat dengan pencarian bukti - bukti yang akan membantu kita untuk memecahkan suatu kasus. Pada tahap ini pemain akan diharuskan untuk mengeksplorasi TKP untuk mencari kemungkinan - kemungkinan yang ada, mulai dari menginvestigasi puntung rokok hingga mayat dari korban. Ketika dalam melakukan Investigasi, L.A. Noire ini memberikan fitur yang akan memudahkan kita untuk mengindikasikan petunjuk di TKP. Alunan musik jazz lambat yang terus bermain merupakan fitur bantuan untuk anda mengindikasi bahwa masih ada barang bukti atau petunjuk yang tersisa di TKP. Selain itu pada TKP yang pertama - tempat dimana kantor polisi mendapat laporan - pemain akan sangat terbantu, karena sebelumnya tim ahli forensik dan polisi lainnya sudah terlebih dahuluu datang ke TKP dan akan memberikan tanda untuk beberapa barang bukti yang sudah ditemukan, pula ahli forensik ini akan memberikan analisisnya yang akan sangat memudahkan kita.




Cole Phelps sedang melakukan Investigasi terhadap barang - barang yang mungkin mempunyai signifikansi terhadap kasus.


Barang bukti atau tanda - tanda yang kita temukan saat investigasi akan sangat crucial untuk melakukan interogasi dan melakukan praduga terhadap seseorang untuk bertanggung jawab.

Interogasi
Interogasi merupakan proses selanjutnya ketika pemain sudah mengumpulkan cukup bukti. Interogasi ini biasa dilakukan dengan cara wawancara kepada orang - orang yang berkaitan dengan kasus, saksi, dan orang yang diduga bertangggung jawab akan sebuah kasus. Pertanyaan - pertanyaan yang diajukan memang sudah fixed, kita hanya tinggal memilih saja, namun berapa banyak pertanyaan yang kita ajukan sangat bergantung terhadap bukti, tanda, dan kesaksian orang yang kita dapatkan. Untuk memudahkan kita, Det. Cole Phelps akan selalu membawa notes yang berisi pertanyaan - pertanyaan, dan bukti - bukti beserta keterangannya sehingga kita tidak perlu mengingat - ingat ketika ingin mengaitkan jawaban dari orang yang kita interogasi dengan barang bukti atau pertanyaan lain. 

Notes unyu punya Det. Cole Phelps.

Observe the suspect closely as they make their statement.


Does he tells the truth? should i trust him? or simply accuse him lying cuz' bruh i got some evidence for it.

Dalam melakukan interogasi kita memiliki tiga opsi untuk memberikan respon terhadap keterangan dan jawaban yang diberikan kepada oleh para saksi. Opsi itu adalah Truth : Jika pemain meyakini bahwa keterangan yang diberikan merupakan hal yang benar dan saksi tidak menyembunyikan sesuatu. Doubt : Jika pemain meragukan keterangan yang diberikan oleh saksi, biasanya dapat diindikasi dengan cukup memperhatikan ada tidaknya kejanggalan dari keterangan yang diberikan. Lie : Ketika pemain tidak mempercayai keterangan yang diberikan dan menuduh saksi berbohong, biasanya kita diminta untuk memberikan bukti yang sesuai dan valid akan tuduhan itu. Lalu bagaimana kita tahu seorang saksi memberikan keterangan yang benar atau tidak? Pada bagian inilah teknologi hebat bernama MotionScan dan voice acting mengambil peranan hebat dalam permainan interogasi L.A. Noire. Teknologi ini menyuguhkan kita agar dapat melihat ekspresi wajah manusia dengan utuh. Dengan teknologi ini pula kita dapat melihat dan mendengar bagaimana ekspresi dan suara mereka saat memberikan keterangan mereka. Ketika saksi memberikan keterangan yang benar biasanya wajah ekspresi wajah mereka saat memberikan keterangan itu akan terlihat tegas, mata mereka akan fokus kepada Cole Phelps, sedangkan ketika mereka berbohong, biasanya ekspresi wajah akan terlihat tidak tegas dan sedikit ragu, mata mereka tidak berani melihat Cole Phelps untuk waktu yang lama, nervous, dsb.

Chasing or Fighting
Siapa sih yang mau ditangkep sama pak polisi? fitur ini lah mengapa L.A. Noire terlihat realistis. Hampir semua orang tidak ingin ditangkap dan memiliki pembelaan bahkan ketika mereka telah memberikan keterangan. Dalam beberapa kasus kita juga dapat memperhatikan kondisi seseorang saat memberikan keterangan. Ketika mereka tidak ingin ditahan atas beberapa kemungkinan (walaupun mereka ditahan bukan untuk dipenjarakan) maka mereka akan melakukan perlawanan, apakah itu dengan kabur dengan berlari atau dengan kendaraan, atau melawan.

RUN FORREST RUN !

Drive thru' like Groove Street Family madafaka!

Fighting the 40's Carl Johnson? Are you crazy? You're not that nigga from mortal kombat !
Shooting
Kurang afdol kalo polisi tidak terlibat dalam kegiatan baku tembak. Ya, beberapa pelaku kriminal sudah menyiapkan diri mereka dengan senjata api untuk beberapa hal, termasuk ketika polisi datang untuk menangkap mereka. Memang baku tembak dalam L.A. Noire tidak sebanyak yang kita temukan di Grand Theft Auto atau Red Dead Redemption, dan praktiknya lebih simple. Kita bisa memilih untuk auto-aim atau free-aim saat baku tembak (saya lebih memilih free-aim karena dalam game ini tersedia cover spot dimana kita bisa berlindung, dan dalam beberapa kasus akan lebih berguna ketika pelaku kriminal menyandera warga sipil). 

BANG BANG BANG !

Dont shoot ! or.....just dont shoot me :(
RPG element
Ada beberapa elemen yang penting juga dalam permainan, yaitu Experience point. Tidak hanya bermain dengan elemen - elemen diatas, Cole Phelps juga akan mengalami perkembangan. Experience points ini mengingatkan kita dengan elemen khas yang ada pada game - game dengan genre RPG. Namun dalam L.A. Noire pengadaan elemen ini tidak akan serumit RPG, hanya saja setiap Cole Phelps naik level, maka akan ada bonus - bonus yang terbuka seperti outfits, tempat kendaraan yang tersembunyi, atau bahkan Intuition point yang dapat digunakan untuk membuat Cole Phelps mengeluarkan kemampuan maksimalnya sebagai seorang detektif. Intuition point ini adalah fitur yang diberikan oleh Rockstar untuk menjawab kemungkinan pemain mendapatkan kesulitan dan mengalami stuck in a moment. Intuition point inilah yang akan sangat memudahkan pemaindalam mencari clue, investigasi, dll. Namun untuk tetap mempertahankan elemen inti dari investigasi yaitu eksplorasi, Rockstar hanya memberikan maksimal lima intuition point untuk pemain. Dan intuition point ini hanya didapatkan saat levelling up saja.

Kunci jawaban !
The Classical Grand Theft Auto !
Yang membuat L.A. Noire unik adalah realisme suasana klasik yang dibangun pada set-nya. Mulai dari bangunan - bangunan, pakaian, jalan - jalan dikota, kendaraan, objek - objek (telepon, foto, dekorasi, dsb.), hingga elemen pendukung lainnya seperti alunan musik jazz yang kental, membawa pemain kedalam suasana era 40an. Semuanya diramu dan dibalut dengan apik dan professional oleh Rockstar. Hal ini membuat kita mengaffiliasikannya sebagai Classical Grand Theft Auto (walaupun sebenarnya kita bermain sebagai seorang polisi. Affiliasinya lebih kepada jenis bermainnya) ketika Red Dead Redemption kita affiliasikan sebagau Western Grand Theft Auto/ Grand Theft Horse.




Street crime !
Fitur realisme lain yang disuguhkan oleh L.A. Noire ini adalah adanya street crime. Pemain tidak hanya diberikan kasus - kasus primer yang besar saja, karena akan sangat membosankan. Mengingat L.A. Noire adalah game open-world yang memungkinkan pemainnya melakukan free-roam, akan sangat membosankan jika tidak ada sesuatu untuk dilakukan, apalagi kita adalah seorang polisi, kita tidak akan dimungkinkan untuk membuat kekacauan seperti yang dapat kita lakukan di Grand Theft Auto. Maka rockstar memberikan fitur street crime yang akan muncul kapan saja melalui dispatch calls ketika kita sedang free-roam menikmati suasana klasik Los Angeles saat itu. Pemain akan dihadapkan dengan berbagai kejadian, seperti pembunuhan jalanan, percobaan bunuh diri, pencurian, penyaderaan, sampai perampokan bank.

Kelebihan
- Ekspresi wajah yang realistis
- Realisme atmosphere klasik
- Jalan cerita yang ditawarkan
- Bruh', its Crime Investigation game ! Rare and addicting !
- Gameplay yang unik

Kekurangan
- Gerak tubuh yang kaku
- Kurang banyak variasi saat free-roam
- Feedback baku tembak yang kurang realis
- Glitch

Similar Games
Heavy Rain


Enforcer: Police Crime Action


Beyond : Two Souls
 
Indigo Prophecy (Fahrenheit)

The Testament of Sherlock Holmes 


HAPPY GAMING !

Minggu, 21 Desember 2014

Bunga kecil kepada lebah

Semalaman aku membuat puisi ini untukmu.
Mengenai bunga kecil di pinggir danau,
yang tampak layu,
namun belum kering.
Karena ada yang tidak biasa.

Diam - diam ia menitipkan doa yang sama kepada matahari yang mengambang tenang diatas kepalanya.
Menitipkan harapan yang sama kepada ribuan rintik hujan.
Rindu yang sama kepada malam - malam bening.
Menunggu yang tak terjawab.

Mengenai lebah yang sudah pergi,
terbang melayang jauh,
bercumbu dengan siut - siut angin.
Belaian kaki kecilnya yang paling lembut,
dengungannya yang paling merdu,
puisi cinta yang dibisikkannya.

Yang diam - diam mengajarinya tentang perasaan,
tentang kecemasan,
tentang percakapan dengan orang yang disayangi.
tentang perpisahan.

Ia yang tidak bisa berlari mengejar,
yang tidak bisa terbang mendekat,
lantas selalu menjadi bunga kecil di danau itu.
Menjadi cinta yang tetap meski tampak layu.

Kekasih,
aku sebenarnya ingin kamu melihat bunga di pinggir danau itu saat kamu pulang,
melihat bahwa terkadang cinta hidup demi sesuatu yang janggal.
Namun bunga itu mungkin sudah mati ketika kamu pulang.
Tetap datangilah kuburannya,
kamu akan menemui aku yang tetap dan tidak layu disana.

- Verrel Argo Baldi, Desember 2014 -