Senin, 29 Desember 2014

Menulis namamu

Kuambil lembaran kertas dari bukukuyang sengaja kukosongkan untuk menuliskan namamu.
Menyusunnya bersama riuh daun yang
meranggas di musim kemarau,
meringkasnya dengan mimpi murni yang
terperangkap rinai-rinai hujan.
Meski rapuh dan kuyup,
kekasih,
sungguh tak akan berhenti kukais dan kueja
dengan tabah abjad demi abjadmu.
Barangkali akan hadir makna yang lebih indah
dari udara yang kita hela bersama di teras itu.

- Verrel Argo Baldi, 30 Desember 2014

0 komentar:

Posting Komentar