Jumat, 20 November 2015

Ketaksaan


Di antara diam dan debur;
Aku mercusuar, dan kamu melayar jauh.

Aku akan sibuk sendiri bergeming.
Mengakar di ujung tebing,
menabahkan diri pada batu-batu.
Temaram di antara kabut
tak henti-hentinya mengeja kegetiran.

Sementara kamu akan lebih sibuk melawan badai,
tak peduli kelukur lama masih basah;
belatung mengerubung meminum nanah.
Menguras genangan di geladak,
tarik-ulur tali layar.
Mencari tempat baru untuk memulai.

Aku dan kamu sama-sama taksa.
Kamu berbahasa ombak,
aku berbahasa karang.
Tak perlu lelah berusaha untuk mengerti,
memang sudah berbeda.

Rangkul dan ampuni saja

Siapa tahu dalam bertahun-tahun,
dalam mimpi-mimpi yang terus berulang;
ketika telah diselimuti lumut dan rapuh,
kita akhirnya akan mengerti satu makna yang sama.

Ada dan tiada hanyalah masalah dualisme.

- Verrel  Argo Baldi, 21 November 2015

Selasa, 18 Agustus 2015

Ibu, lihatlah aku

Ibu, aku harap kau masih dapat melihatku. Ini anakmu yang dulu suka merengek karena kelaparan dan tidak mampu makan sendiri. Yang dini hari suka sekali membangunkanmu dengan tangisanku yang keras, padahal tubuhku begitu kecil. Aku anak yang dulu tidak tahu malu ketika membasahi baju-bajumu dengan air seniku. Apakah kau ingat itu?


Aku tidak tahu seberapa besar rasa sayangmu padaku, mungkin tidak akan pernah tahu. Yang ku tahu pasti sangatlah besar. Ingatkah ketika kau malah tersenyum bahagia dan tidak memarahiku sedikitpun di hari pertama aku membuatmu menangis? Aku dengar orang-orang bilang arti cinta sesungguhnya adalah untuk membebaskan. Aku lihat itu  di hatimu, Bu. Kau tidak pernah menahanku, melainkan mengajari aku merangkak, berjalan dan berlari untuk menjelajahi waktu yang nyatanya diam.


Ibu, terimakasih kini aku sudah mulai mengenal waktu. Aku senang menjelajahi dunia. Anak laki-lakimu ini sudah mulai mengenal perempuan juga. Aku selalu ingin menceritakannya padamu, dengan nada malu, lalu kau hanya tersenyum dan tertawa kecil. Aku ingin mendengar ceritamu sebagai perempuan pada saat seperti ini, atau cerita tentang dirimu dan Bapak.


Aku juga sudah mengenal banyak rasa sakit.
Tapi itulah yang dibutuhkan untuk menjadi dewasa, bukan?
Untuk menjadi bijak seperti Bapak.


Ibu, aku tahu menjadi dewasa itu penuh tanggung jawab dan berat. Terkadang anak kecilmu merasa congkak dan sudah cukup tahu untuk menjalaninya sendiri. Tidak jarang aku malah mengeluh; marah; menyesal; dan merasa dikhianati, tapi bodohnya aku juga belajar untuk keras kepala dengan segala nasehatmu. Aku tahu kau akan bersabar, karena belajar dan mengeja menjadi sendiri harus kulakukan.


Sebentar lagi aku akan meninggalkan rumah. Memilih jalan sendiri. Kau tahu hari itu akan datang. Kau hanya akan menetap disana dan memandangiku yang perlahan-lahan menghilang diujung cakrawala. Tidak berusaha mengejar, lalu berpura-pura kuat dengan bersembunyi dibalik senyum itu. Bu, tapi aku tahu, tidak ada yang lebih mengharukan bagi seorang ibu dari melihat anak yang pergi dewasa.


Tidak tahu seberapa besar aku akan merindukan perhatianmu dulu ketika aku terjatuh dari sepeda. Aku juga pasti merindukan cubitan kecilmu ketika aku melakukan kesalahan. Mungkin nanti aku akan terlihat tinggi dan kuat, tapi sesungguhnya aku takut tersesat, dan kedewasaan telah membuatku malu untuk mengatakannya. Aku malu mengatakan kalau aku sedang membutuhkan pelukanmu dimasa-masa sulit, aku malu menangis di hadapanmu.
Bu, ketika aku di luar nanti jangan pernah biarkan aku merasa bisa sendiri. Jangan pernah biarkan aku menolak kesederhanaan.


Aku mencintaimu, aku harap Ibu bisa mendengar itu.

Sabtu, 06 Juni 2015

Klise

Memburu,
mencari ruang,
waktu,
rasa,
yang dimuat dalam klise-klise.
Mencucinya pada masa gelap,
memandang seksama yang baru saja diambil.
Sekarang bisa dilihat.

Kupanggil kamu dari depan pintu,
dengan suara yang menggoyahkan lari kecilmu.
Mau kutunjukkan padamu,
agar bertanya apakah bunga di dalamnya sudah mati,
apakah rumput itu berbau sama.
Bisakah kamu lihat?
Atau aku harus mencetaknya agar jelas?

Sesudahnya kita terdiam,
memangku sepi,
hanya saling membayangkan.
Bersama hingga senja.
Tak satu kata berjabat tangan.
Maka aku mau tersenyum,
masuk ke dalam dan mencetaknya.
Mungkin kamu hanya tidak tertarik dengan suatu klise.

- Verrel Argo Baldi, 6 Juni 2015

Minggu, 24 Mei 2015

Surat waktu

Tentang penghabisan itu,
karangan bunga aster,
tentang surat-surat yang kamu terima.
Di teras rumah,
termangu.
Matamu sembab,
airmata menderai sampai jauh.
Melihat pecahnya logika dan intuisi,
mencoba bersolek dalam kaca-kaca.

Aku memang tidak disitu.
Saat kamu berlari riang di musim panas,
di tengah daun-daunmu yang meranggas,
dekat tubuh dan nafasmu yang beku di musim dingin,
menyaksikan matahari terbit bersamamu.

Sepi memang buatmu saat ini.
Rubuh,
remuk,
patah,
kabur.
Lilin di hatimu yang mulai padam,
menyiluetkan keputusasaan.
Maafkan aku.
Tapi ketahuilah,
aku tidak pernah meninggalkanmu.
Tidak untuk sekedipan mata.
Aku sudah pernah disitu.

Aku hanya sudah mengembara jauh,
ke negeri asing.
Bertahun-tahun di masa depan.
suatu saat kamu jalani dan singgahi.
Nikmatilah,
pahamilah hakmu.

Oh betapa aku ingin memelukmu saat ini.
Aku tahu keadaanmu.
Aku menunggumu.
Bersatulah denganku ketika bertemu.
Diriku,
di masa kini.

- Verrel Argo Baldi, 24 Mei 2015

Sabtu, 28 Maret 2015

Royale with cheese

Royale with cheese!
Bagi penggemar film Pulp Fiction pasti tidak asing lagi dengan 'Royale with Cheese'.
Ya, John Travolta yang berperan sebagai Vincent Vega dalam film itu mengucapkan line 'Royale wih Cheese' saat dia menceritakan kunjungannya ke McDonald's di Perancis.

Berikut adalah line dimana 'Royale with Cheese' diucapkan oleh John Travolta a.k.a Vincent Vega.

Vincent: And you know what they call a... a... a Quarter Pounder with Cheese in Paris?
Jules: They don't call it a Quarter Pounder with cheese?
Vincent: No man, they got the metric system. They wouldn't know what the fuck a Quarter Pounder is.
Jules: Then what do they call it?
Vincent: They call it a Royale with cheese.

Lalu, apa sebenarnya 'Royale with Cheese' yang disebut-sebut dalam film yang sangat terkenal pada tahun 90an tersebut?

Pada scene tersebut, John Travolta yang berperan sebagai Vincent Vega sedang bercakap-cakap mengenai makanan bersama dengan Samuel L. Jackson yang berperan sebagai Jules Winnfield. 
'Royale with Cheese' sebenarnya adalah sebuah Hamburger yang dijual oleh franchise fast-food, McDonald's. Nama asli dari Hamburger ini di Amerika adalah Quarter Pounder with cheese. Disebut Quarter Pounder with cheese karena makanan ini berisi sepotong daging atau yang lebih familiar disebut dengan patty yang ketika belum dimasak seberat 1/4 pound atau 113,4 gram, disajikan dengan acar ketimun, bawang, lada hitam, dan pastinya 2 potong keju. 


Quarter Pounder with cheese a.k.a Royale with Cheese.

Makanan ini pertama kali diperkenalkan di Fremont, California sekitar tahun 1971-1972 oleh Al Bernardin, pemilik dan mantan wakil presiden dari McDonald's. Quarter Pounder pernah menjadi bagian dari menu nasional Amerika Serikat sekitar tahun 1973. Hamburger Quarter Pounder ini dijual dengan atau tanpa 2 potong keju. Tetapi Quarter Pounder dengan keju jauh lebih populer daripada yang tanpa keju.

Pada pasar atau negara yang asing dengan pengukuran yang digunakan oleh Amerika, Quarter Pounder dikenal sebagai Hamburger Royal, McRoyal, atau varian lainnya. Di Perancis, Belgia dan Portugal misalnya, Quarter Pounder dengan keju disebut Royale Cheese. 
Sayangnya, hamburger yang menjadi salah satu trademark dari McDonald's ini sendiri tidak disajikan di pasar Indonesia. Sehingga Indonesia tidak memiliki nama khusus untuk Quarter Pounder.

Berikut adalah informasi nutrisi dari Royale with Cheese.


Amount Per 100 grams

Calories 244
                                                                             (%) Daily Value*
Total Fat 12 g  18%
Saturated fat 4 g  20%

Polyunsaturated fat 0.3 g
Monounsaturated fat 4.2 g
Trans fat 0.7 g
Cholesterol 39 mg  13%
Sodium 427 mg  17%
Potassium 227 mg  6%
Total Carbohydrate 22 g  7%
Dietary fiber 1.6 g  6%
Sugar 5 g
Protein 14 g  28%
Vitamin A  1%
Vitamin C  1%
Calcium  8%
Iron  13%
Vitamin B-12  21%
Magnesium  5%