Semalaman aku membuat puisi ini untukmu.
Mengenai bunga kecil di pinggir danau,
yang tampak layu,
namun belum kering.
Karena ada yang tidak biasa.
Diam - diam ia menitipkan doa yang sama kepada matahari yang mengambang tenang diatas kepalanya.
Menitipkan harapan yang sama kepada ribuan rintik hujan.
Rindu yang sama kepada malam - malam bening.
Menunggu yang tak terjawab.
Mengenai lebah yang sudah pergi,
terbang melayang jauh,
bercumbu dengan siut - siut angin.
Belaian kaki kecilnya yang paling lembut,
dengungannya yang paling merdu,
puisi cinta yang dibisikkannya.
Yang diam - diam mengajarinya tentang perasaan,
tentang kecemasan,
tentang percakapan dengan orang yang disayangi.
tentang perpisahan.
Ia yang tidak bisa berlari mengejar,
yang tidak bisa terbang mendekat,
lantas selalu menjadi bunga kecil di danau itu.
Menjadi cinta yang tetap meski tampak layu.
Kekasih,
aku sebenarnya ingin kamu melihat bunga di pinggir danau itu saat kamu pulang,
melihat bahwa terkadang cinta hidup demi sesuatu yang janggal.
Namun bunga itu mungkin sudah mati ketika kamu pulang.
Tetap datangilah kuburannya,
kamu akan menemui aku yang tetap dan tidak layu disana.
- Verrel Argo Baldi, Desember 2014 -
Bunga kecil kepada lebah
Related Posts:
Takut untuk beraniKepada kamu, yang tidak percaya dan yang takut. Sebelum pembunuhan itu kamu sangat percaya. Berdiri tegak dan berani. Kamu tidak takut, untuk sepenuh… Read More
Lavender DreamI wonder how it feels like to be a lavender, just for fun. Born and grew purplish from Cape Verde spring. I would sway around in constant motion with … Read More
Ketaksaan Di antara diam dan debur; Aku mercusuar, dan kamu melayar jauh. Aku akan sibuk sendiri bergeming. Mengakar di ujung tebing, menabahkan … Read More
Menulis namamuKuambil lembaran kertas dari bukukuyang sengaja kukosongkan untuk menuliskan namamu. Menyusunnya bersama riuh daun yang meranggas di musim kemarau, me… Read More
PerlucutanSaat ketakutan itu datang aku meringkup di ujung kamar, mendengar teriakan tentang yang salah dan yang benar dan yang tidak akan kembali. Suara kaca p… Read More
0 komentar:
Posting Komentar