Aku ingin melihatmu bahagia.
Menjadi daun kering terakhir di senja itu,
berbesar hati meninggalkan pohon yang tak lagi membutuhkannya,
bersama angin.
Aku ingin mempercayaimu.
Seperti daun kering terakhir,
percaya kepada angin yang mengajaknya berjalan - jalan,
kemanapun mereka berlabuh.
Aku ingin merindukanmu.
Bagai daun kering yang telah lelah berjalan - jalan,
merebahkan dirinya yang tua dibawah pohon.
Memandanginya,
pohon yang tak bisa lagi direngkuhnya di malam - malam dingin.
Aku ingin mencintaimu.
Layaknya daun kering yang mati
dan membusuk di tanah.
Menjadi pupuk.
Memberikan dirinya demi harapan - harapan baru untuk sang pohon yang ia cintai.
- Verrel Argo Baldi, Agustus 2014
Menjadi daun kering terakhir di senja itu,
berbesar hati meninggalkan pohon yang tak lagi membutuhkannya,
bersama angin.
Aku ingin mempercayaimu.
Seperti daun kering terakhir,
percaya kepada angin yang mengajaknya berjalan - jalan,
kemanapun mereka berlabuh.
Aku ingin merindukanmu.
Bagai daun kering yang telah lelah berjalan - jalan,
merebahkan dirinya yang tua dibawah pohon.
Memandanginya,
pohon yang tak bisa lagi direngkuhnya di malam - malam dingin.
Aku ingin mencintaimu.
Layaknya daun kering yang mati
dan membusuk di tanah.
Menjadi pupuk.
Memberikan dirinya demi harapan - harapan baru untuk sang pohon yang ia cintai.
- Verrel Argo Baldi, Agustus 2014