Senin, 25 Juli 2016

Lavender Dream

I wonder how it feels like to be a lavender,
just for fun.

Born and grew purplish from Cape Verde spring.

I would sway around in constant motion with the wind and laughter,
showing you shades of hidden sincere beauty.
With the new greenish budded leaves 
as it caresses the row of your hands; gently, softly.
And as you walk by with that wet stress spread all over your face,
I should slyly blooms and sing a song of exuberant tranquil fragrance 
for you.

Probably, you would notice the texture, 
the colour of sensual archipelago sea,
and the serene scent of the flower.

But would you guess that it was me?

- Verrel Argo Baldi to Yuvira Yusra, July 18th 2016.

Related Posts:

  • Sebuah keinginanAku ingin melihatmu bahagia. Menjadi daun kering terakhir di senja itu, berbesar hati meninggalkan pohon yang tak lagi membutuhkannya, bersama angin. … Read More
  • Bunga kecil kepada lebahSemalaman aku membuat puisi ini untukmu. Mengenai bunga kecil di pinggir danau, yang tampak layu, namun belum kering. Karena ada yang tidak biasa. Di… Read More
  • Sore tak lagi jinggaSore ini kau mengajakku lagi ke sebuah bukit. Kita biasa datang kesini. Hampir setiap hari. Bercanda, tertawa, berbaring diatas rumputnya. Menikmati j… Read More
  • Surat waktuTentang penghabisan itu, karangan bunga aster, tentang surat-surat yang kamu terima. Di teras rumah, termangu. Matamu sembab, airmata menderai sampai … Read More
  • Menjadi akuDipinggir jalan, dipayungi oleh lampu jalan, kita menengadah ke langit malam ini. Ada pameran lukisan yang dipertontonkan oleh bintang - bintang itu.… Read More

0 komentar:

Posting Komentar