Di antara diam dan debur;
Aku mercusuar, dan kamu melayar jauh.
Aku akan sibuk sendiri bergeming.
Mengakar di ujung tebing,
menabahkan diri pada batu-batu.
Temaram di antara kabut
tak henti-hentinya mengeja kegetiran.
Sementara kamu akan lebih sibuk melawan badai,
tak peduli kelukur lama masih basah;
belatung mengerubung meminum nanah.
Menguras genangan di geladak,
tarik-ulur tali layar.
Mencari tempat baru untuk memulai.
Aku dan kamu sama-sama taksa.
Kamu berbahasa ombak,
aku berbahasa karang.
Tak perlu lelah berusaha untuk mengerti,
memang sudah berbeda.
Rangkul dan ampuni saja
Siapa tahu dalam bertahun-tahun,
dalam mimpi-mimpi yang terus berulang;
ketika telah diselimuti lumut dan rapuh,
kita akhirnya akan mengerti satu makna yang sama.
Ada dan tiada hanyalah masalah dualisme.
- Verrel Argo Baldi, 21 November 2015