TUGAS
OKK
“ISU
BUDAYA”
Mengapa
Budaya Indonesia Diklaim Oleh Negara Lain?
Christofer
Verrel
FISIP/Ilmu
Komunikasi
1306407123
Mengapa
Budaya Indonesia Diklaim Oleh Negara Lain?
Indonesia
adalah negara yang terdiri dari ratusan pulau yg teresebar dari sabang sampai
merauke. Indonesia juga terletak diantara 2 benua dan 2 samudera. Letak geografis
ini yang membuat Indonesia memiliki suku, ras, agama, dan budaya yang sangat
beragam. Tidak terhitung ada berapa banyak keberagaman budaya yang ada di Indonesia,
mulai dari keragaman budaya yang murni di lahirkan di Indonesia, sampai budaya
yg dilahrikan karena adanya akulturasi budaya dari budaya murni dan budaya
pendatang. Di era globalisasi, sangat memudahkan terjadinya pengeksploran dan
pengeksposan budaya, bahkan percampuran budaya secara teruka karena cepatnya
pertumbuhan teknologi dari masa ke masa yang memungkinkan penyampaian dan
penerimaan informasi secara cepat dari satu individu dengan individu lain,
individu dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Namun, era
globalisasi ini mempunyai dampak yang negatif pula terhadap budaya yang kita
miliki. Baru baru ini saja kita mendengar tentang pengklaiman budaya kita
terhadap negara lain. Hal ini cukup memprihatinkan, terutama karena para remaja
yang seharusnya mampu melestarikan budaya Indonesia namun pada akhirnya mereka
hanya bisa marah tanpa solusi yang jelas, diam dan tidak mampu berbuat apa apa,
bahkan tidak jarang mereka yang bersikap tidak peduli akan hal ini. Dari
masalah ini lah saya tertarik mengangkat topik sesuai dengan judul saya “Mengapa
budaya Indonesia Diklaim Oleh Negara Lain?” sebagai topik yang akan saya bahas
dalam esai saya berikut ini.
Beberapa
bulan terakhir, isu pengklaiman sering terdengar di Indonesia. Seperti tari
nusantara, alat musik hingga ke makanan nusantara yg diklaim oleh negara lain.
Ini seharusnya menjadi keprihatinan yang sangat mendalam bagi kita rakyat, dan
harus kita perhatikan. Tidak menutup kemungkinan kalau suatu saat nanti
Indonesia tidak mempunyai ciri khas keragaman budaya akibat dari ulah para
pengklaim budaya. Mungkin saat ini hanya beberapa negara yang mengklaim budaya
budaya kita dan kita masih mampu menyelamatkannya, tapi kita tidak bisa menutup
mata kita terhadap negara negara lain yang bisa mengancam keberadaan budaya
budaya kita. Mungkin kita seringkali melihat para demonstran memprotes dan
mengecam pemerintah akan pengklaiman budaya kita yang dilakukan negara lain.
Mereka menuding bahwa pemerintahlah yang seharusnya bertanggung jawab atas apa
yang dilakukan negara lain terhadap budaya kita. Namun, pemerintah bukan satu
satunya orang yang harus disalahkan dan bertanggung jawab terhadap kasus yang
terjadi ini. Negara ini bukanlah negara yang bisa dimainkan seperti di perminan
monopoli. Yang mampu di kontrol oleh satu orang atau hanya beberapa orang.
Tidak mungkin pemerintah mampu melakukan kontrol sendiri dengan sangat baik
terhadap suatu isu tanpa bantuan dari rakyatnya sendiri. Salah satunya isu pengklaiman
budaya ini. Terutama teori demokrasi yang dinyatakan oleh Abraham Lincoln, “Demokrasi
adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.
Dan sebagai negara penganut sistem demokrasi yang semuanya berasal dari tangan
rakyat, seharusnya rakyatlah yang menjadi pelindung aktif dari segala ancaman
yang terjadi terhadap negara kita, bukan hanya memprotes pemerintah yang tidak
becus. Tetapi kita harus berkaca terhadap diri sendiri. Tanyakan pada diri
sendiri “Apa yang sudah saya lakukan untuk negara ini?” jangan hanya menuntut “Apa
yang negara berikan untuk saya?”.
Selain
beberapa faktor diatas, ada beberapa faktor yang membuat pengklaiman ini sering
terjadi kepada negara kita. Berikut adalah beberapa faktornya.
Kurangnya
kesadaran masyarakat kita akan keberagaman budaya yang kita miliki. Kita tidak
bisa menyalahkan negara lain yang dengan sangat mudah mengklaim budaya kita.
Negara yang memiliki budayanya yang seharusnya menjaga dan melestarikan budaya
itu sendiri tidak memiliki kesadaran yang baik akan budayanya sendiri. Rasa kepemilikan
budaya ini baru muncul ketika budaya kita sudah terancam atau diklaim oleh
negara lain. Lalu apa yang kita lakukan? Kita hanya mampu memarahi, memaki
maki, mengejek negara tersebut yang mengklaim budaya kita. Toh, mereka
mempunyai tujuan baik untuk mengembangkan dan lebih memelihara budaya yang
walaupun bukan miliknya. Tapi, kembali lagi kita harus melihat kepada diri kita
sendiri. “Apa yang sudah kita lakukan untuk menjaga kelestarian budaya kita?”
nyatanya hampir dari kita akan menjawab tidak ada. Haruskah kita selalu
disadarkan dengan ancaman dan pengklaiman terlebih dahulu?
Gengsi
masyarakat Indonesia yang besar. Masyarakat Indonesia lebih senang dan lebih
bangga jika melakukan perjalanan ke luar negeri, daripada harus bersusah payah
melestarikan budaya Indonesia yang mereka anggap terlalu tradisional dan tidak
modern. Padahal kalau kita lihat mata dunia, mereka sangat terkesan dengan
keindahan budaya Indonesia sangat beragam. Kalau orang orang dari negara lain
bahkan dunia saja mampu menghargai dan mengapresiasikan budaya kita, mengapa
kita yang memilikinya masih tidak mampu?
Kurangnya
sosialisasi pemerintah Indonesia terhadap masyarakat Indonesia. Selain kurangnya
sosialisasi dari pemerintah Indonesia terhadap masyarakat Indonesia, jumlah
penduduk indonesia yang menjadi terbanyak ke-4 di dunia menjadi salah satu
hambatan sosialisasi yang menyebabkan lambatnya penyebaran informasi. Selain
itu, negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan juga menjadi hambatan
berat, karena banyak daerah daerah yang letaknya jauh dari sumber informasi.
Selain itu juga masyarakat kita yang kurang memperhatikan teknologi informasi
menjadi hambatan yang sulit. Dari hambatan hambatan di atas dapat menimbulkan keadaan
yang kurang tanggap dari masyarakat sendiri terhadap budaya yang kita miliki.
Perkembangan era globalisasi yang sangat pesat. Meski
globalisasi mampu mempermudah penyampaian informasi, mempermudah komunikasi dan
mobilitas sosial. Globalisasi juga meimbulkan keadaan negatif bagi budaya kita.
Globalisasi ini sangat mendukung proses terjadinya westernisasi yang sangat
mengancam pelestarian budaya Indonesia. Dapat terjadi erosi budaya, lenyapnya
identitas budaya nasional dan lokal, dan mampu menyebabkan terjadinya
kehilangan arah sebagai bangsa yang memiliki jati diri.
Dari apa yang telah saya jabarkan di atas, dapat
disimpulkan bahwa sifat dan perilaku masyarakat Indonesia yang kurang tanggap
dan tidak peduli akan kasus ini merupakan masalah utamanya. Selain itu
pemerintah Indonesia harus berpartisipasi secara aktif dalam memajukan dan melestarikan
kebudayaan Indonesia secara baik, agar mampu menarik minat masyarakat untuk
lebih aktif dalam melestarikan budaya Indonesia dan bahkan memungkinkan budaya
Indonesia dipandang oleh mata dunia, jangan hanya mensosialisasikan budaya kita
ke dunia saja demi meraup keuntungan di bidang pariwisata. Karena nilai budaya
tidak bisa diukur dengan materi, namun dinilai dari kita masyarakat yang
melestarikannya dan keaslian dari budaya itu sendiri.
Menurut saya, tindakan pengklaiman yang dilakukan oleh
negara lain seharusnya mampu menjadi tamparan besar bagi Indonesia agar
terbangun dari ketidaksadaran kita akan budaya kita sendiri. Jadikanlah upaya
pengklaiman yang dilakukan negara lain itu sebagai cermin agar kita berbenah
diri agar kasus kasus seperti ini tidak terulang lagi. Meskipun begitu, tidak
pernah ada kata terlambat bagi kita untuk berbenah diri dan terus melestarikan
dan menghargai apa yang di berikan oleh nenek moyang kita kepada bangsa yang
kaya ini.
Ya, usaha sendiri lah akhirnya.